Jumat, 30 Oktober 2009

BAJING





Bajing adalah nama umum bagi sekelompok mamalia pengerat dari suku Sciuridae. Dalam bahasa Inggris disebut squirrel. Dalam ilmu biologi, bajing tidak sama dengan tupai.

Kelompok ini adalah kelompok besar mamalia kecil, yang di Indonesia mencakup jenis-jenis jelarang, bajing terbang dan bajing pohon pada umumnya. Juga jenis-jenis bajing tanah, anjing prairi dan chipmunk. Dua golongan terakhir ini tidak didapati di Indonesia.

Bajing kelapa adalah sejenis mamalia kecil yang termasuk keluarga bajing (suku Sciuridae. Secara umum, di banyak tempat di Indonesia, hewan ini dikenal dengan nama bajing (saja) atau tupai (saja) dan juga tupai kelapa. Dua nama yang akhir ini secara ilmiah tidak tepat (lihat pada artikel tupai). Hewan ini dalam bahasa Inggris disebut Plantain squirrel. Sementara nama ilmiahnya adalah Callosciurus notatus.

Mamalia kecil arboreal dengan ekor seperti sikat ini panjang kepala dan tubuhnya (KT) 150-225 mm, dan ekornya 160-210 mm. Beratnya antara 150-280 gram. Sisi atas tubuh kecoklatan, dengan bintik-bintik halus kehitaman dan kekuningan. Di sisi samping tubuh agak ke bawah, di antara tungkai depan dan belakang, terdapat setrip berwarna bungalan (pucat kekuningan) dan hitam. Pada beberapa anak jenis, setrip ini agak pudar dan tak begitu mudah teramati di lapangan.

Sisi bawah tubuh (perut) jingga atau kemerahan, terang atau agak gelap. Kebanyakan anak jenis dideskripsikan dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan pada warna rambut di bagian ini, yang bervariasi mulai dari abu-abu sedikit jingga sampai coklat berangan gelap. Ekor coklat kekuningan berbelang-belang hitam. Terdapat variasi dengan ujung ekor berwarna kemerahan.

Bajing kelapa aktif di siang hari (diurnal). Seperti namanya, bajing ini sering ditemukan berkeliaran di cabang dan ranting pohon, atau melompat di antara pelepah daun di kebun-kebun kelapa dan juga kebun-kebun lainnya. Ia melubangi dan memakan buah kelapa, yang muda maupun yang tua, dan menjadi hama kebun yang cukup serius. Di samping itu, bajing kelapa juga memakan berbagai buah-buahan, pucuk, pepagan, dan aneka serangga yang ditemuinya. Dilaporkan pula bahwa bajing ini terkadang merusak kulit ranting karet untuk menjilati getahnya.

Hewan ini merupakan salah satu jenis mamalia liar yang paling mudah terlihat di kebun pekarangan, kebun campuran (wanatani), hutan sekunder, hutan kota dan taman, serta beberapa jenis hutan di dekat pantai. Bajing kelapa terutama menyebar luas di dataran rendah hingga wilayah perbukitan. Hewan yang tinggal berdekatan dengan pemukiman dapat menjadi terbiasa dengan manusia dan berani mendekati rumah, bahkan mengambil makanan yang disodorkan manusia.

Di pagi dan sore hari, kerap terdengar bunyinya yang tajam bergema, “ ..chek.. chek-cek-cek-cek-cek.. ”; atau bunyi tunggal nyaring “ .. chwit !”, yang dikeluarkannya sambil menggerak-gerakkan ekornya. Sarangnya sering ditemukan di lubang-lubang kayu atau di antara pelepah daun palma, berupa bola dari ranting dan serat tumbuhan berlapis-lapis. Bajing kelapa melahirkan anak hingga empat ekor, dan dapat beranak kapan saja sepanjang tahun.

Bajing kelapa didapati mulai dari Semenanjung Malaya (termasuk di wilayah Thailand), Sumatra, Borneo, Jawa, Bali dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar